Pages

Pages - Menu

Sabtu, 14 Juni 2014

1959 (seri bunga)

Terdiri dari pecahan 5, 10, 25, 50, 100, 500 dan 1000 rupiah 
serta 2500 dan 5000 yang tidak beredar





Seri bunga mempunyai corak yang sangat menarik dengan gambar berbagai bunga di bagian depan dan burung di bagian belakang. Seri yang dicetak oleh Thomas De La Rue dan mempunyai tanda air Garuda Pancasila ini sangat banyak memiliki variasi nomor seri. Pecahan2 kecil memiliki 3 variasi nomor seri, sedangkan 2 pecahan terbesar yaitu 500 dan 1000 rupiah masing2 memiliki 4 variasi. Seri bunga burung ini sangat digemari oleh para kolektor baik lokal maupun mancanegara karena bentuknya yang indah, warnanya yang bagus dan tingkat kesulitannya yang sangat bervariasi dari sangat mudah sampai sangat-sangat sukar.

Karena banyak sekali penggemarnya semakin lama semakin sulit menemukan uang2 ini, beberapa tahun yang lalu bentuk gepokannya masih sering beredar dipasaran tetapi sekarang sudah mulai jarang dilihat. Semua pecahan 2 atau 3 huruf kecuali pecahan 500 rupiah masih mungkin dikoleksi dalam bentuk UNC nya, tetapi untuk pecahan 500 rupiah sudah sangat sulit menemukannya dalam bentuk UNC, dan selalu menjadi rebutan para kolektor.


Pecahan 5 rupiah

Pecahan yang bergambar bunga mawar kuning di bagian depan ini sangat banyak ditemukan, berharga murah dan tidak ada kesulitan sama sekali dalam memperolehnya. Terdiri dari 3 variasi nomor seri yaitu satu huruf, dua huruf dan tiga huruf. Tentu saja variasi satu huruf sedikit lebih sukar didapatkan, tetapi tetap berharga tidak terlalu mahal. Pecahan variasi 3 huruf UNC hanya bernilai sekitar 5ooo rupiah selembarnya sedangkan variasi 1 huruf sekitar Rp. 30.000,-




Pecahan 10 rupiah


Bergambar bunga teratai dan sepasang burung kakak tua, sangat banyak ditemukan dan tidak ada kesulitan yang berarti dalam memperolehnya. Terdiri dari 3 variasi nomor seri, yaitu satu huruf, dua huruf dan tiga huruf. Variasi tiga huruf UNC bernilai sama dengan pecahan 5 rupiah yaitu sekitar 5 ribuan s/d 10 ribuan perlembarnya. Sedangkan variasi 1 huruf UNC sekitar 50-100 ribuan perlembar.





Pecahan 25 rupiah

Pecahan ini juga relatif mudah didapat dan berharga juga tidak terlalu mahal. Variasi tiga huruf UNC berharga sekitar 50 ribuan, tetapi variasi satu hurufnya berharga sekitar 3-4 kalinya.



Pecahan 50 rupiah


Berwarna biru muda yang sangat indah dengan sepasang elang laut yang gagah di bagian belakangnya. Juga mempunyai 3 variasi nomor seri, satu huruf, dua huruf dan tiga huruf. Kondisi UNC variasi dua huruf dan tiga huruf berharga sekitar 75 ribuan perlembarnya dan variasi satu hurufnya yang sudah mulai sulit ditemukan berharga sekitar 250 ribuan.




Pecahan 100 rupiah

Pecahan ini juga masih relatif mudah ditemukan, kecuali variasi satu hurufnya yang sulit didapat, apalagi yang berkondisi UNC. Harga UNC variasi dua dan tiga huruf sekitar 40 ribuan tetapi variasi satu hurufnya yang berkondisi UNC sangat sulit ditemukan dan berharga cukup tinggi yaitu berkisar Rp.500.000,-





Pecahan 500 rupiah


Merupakan pecahan tersulit dari seri ini. Memiliki 5 macam variasi nomor seri yaitu satu huruf 4 angka, satu huruf 5 angka, dua huruf, tiga huruf empat angka dan yang baru saja diketemukan secara tidak sengaja variasi ke 5 yaitu 3 huruf 5 angka. Variasi keempat yang termurah saja sudah sangat sulit ditemukan dalam kondisi UNC apalagi variasi satu hurufnya. Harga variasi keempat (3 huruf 4 angka) dalam kondisi UNC bernilai sekitar 1,5 - 2 juta rupiah perlembar. Sedangkan variasi 2 hurufnya sekitar satu setengah kalinya. Untuk variasi satu huruf tidak pernah ada patokan harga, karena sangat sulit ditemukan. Untuk yang berkondisi VF atau XF saja variasi satu huruf ini harganya sudah mencapai 3 juta rupiah perlembarnya. Tingkat kesulitan variasi pertama dan kedua sangatlah tinggi dan biasanya ditemukan dalam kondisi kurang baik. Tidak banyak kolektor yang berhasil memiliki variasi ini.

Bunga 500 variasi lengkap


Pecahan 1000 rupiah
Juga memiliki 4 variasi nomor seri, dan seperti juga pecahan 5oo, harga variasi satu hurufnya sangatlah tinggi. Kondisi biasa2 saja sudah senilai 2-3 juta perlembarnya, apalagi bila kondisinya UNC. Untuk variasi keempat yang umum ditemukan yaitu dua huruf di atas satu huruf, harga UNC nya sekitar 300-350 ribu perlembarnya. Variasi termurah ini sangat banyak ditemukan, bahkan masih mungkin mendapatkannya beberapa lembar sekaligus yang nomor serinya masih berurutan. Harga suatu uang akan meningkat bila didapatkan dalam bentuk nomor seri yang berurutan. Hal ini akan dibahas dilain kesempatan.





Pada lelang terbesar di Jakarta beberapa saat yang lalu, ditawarkan sebuah pecahan seri bunga yang sebelumnya tidak pernah terlihat di pasaran. Yaitu pecahan 2500 rupiah. Pecahan ini tidak jadi diedarkan dan hanya terdapat dalam bentuk PROOF bernomor seri AA 0000. Pecahan 2500 rupiah ini bernilai sangat tinggi dan merupakan pecahan terlangka dari seluruh uang terbitan Bank Indonesia, bahkan dapat dipastikan jauh lebih langka bila dibandingkan dengan pecahan 5000 rupiah seri binatang (banteng).
Mungkin seumur hidup kita tidak akan pernah melihat pecahan ini, tetapi atas kemurahan hati seorang kolektor besar yang bersedia memberikan fotonya, maka kita semua dapat melihat seperti apa bentuknya pecahan 2500 rupiah ini. Kita patut bersyukur dan berterima kasih kepadanya.
Penemuan Baru
Pada bulan Juni 2012 telah ditemukan pecahan Rp.5000 yang dapat dimasukkan sebagai kelompok seri bunga. Uang yang termasuk tipe essay ini direkatkan pada selembar karton tebal sehingga hanya terlihat sisi depannya saja. Kita beruntung karena kolektor yang memilikinya telah bermurah hati untuk memperlihatkan gambarnya. 













Kesimpulan dari seri Bunga 1959:

1. Mempunyai gambar dan corak yang sangat indah
2. Memiliki tingkat kesulitan sangat bervariasi
3. Untuk variasi termurah, masih mungkin kita mendapatkannya dalam bentuk UNC
4. Pecahan 500 rupiah adalah yang tersulit didapatkan, baik variasi 3 hurufnya apalagi 1 huruf.
5. Terdapat bentuk yang sangat-sangat istimewa yang tidak pernah terlihat di pasaran yaitu pecahan 2500 rupiah PROOF dan 5000 ESSAY

Tidak ada komentar:

Posting Komentar